saat tidak dihargai lagi dan sudah lelah memaafkan dan memaklumi, buatlah keputusan yang bijak
copyright.com
Bagi kamu yang selalu bisa memaafkan kesalahan orang lain , aku tahu itu sesuatu yang sangat melelahkan. Mungkin juga kamu sering menyembunyikan rasa sakitmu itu dan menangis di gelapnya malam saat tak seorang pun melihatmu. Bahkan saat kamu sudah tidak bisa menanggung beban itu dan terlelap kamu sering mengalami mimpi yang membuatmu sedih dan bahkan menangis di heningnya malam.
Kamu hanya bisa menghembuskan nafas panjang dan berharap semuanya cepat berlalu
copyright.com
Rasa lelah memang menyiksa, secara fisik maupun hati.
Dan dunia ini kadang menjadi tempat yang melelahkan. Saat kita terlalu mencintai, memperhatikan, memberi banyak hal kepada orang-orang yang belum tentu membalas apa yang kita lakukan. Namun itu tak membuat kita berhenti memberi. Kita justru berusaha lebih, dengan harapan ada yang akan menghargai. Padahal kita tahu itu adalah sesuatu yang bodoh dan seharusnya kita berhenti.
kenapa kita harus memberikan perhatian, tenaga,
dan waktu kepada orang yang jelas jelas tidak menghargainya
Mungkin kita terlalu takut untuk sendiri. Tak sanggup membayangkan rasanya kesepian, walau pasangan atau teman-teman yang ada di sekitar pun tak pernah menghargai kita.
copyright.com
Dalam hubungan, Merasa kecewa tentu bukan hal yang diinginkan. Jika harus memilih, lebih baik merasa puas dan bangga diri, tenang karena semua ekspektasimu terpenuhi. Namun kita tak selalu bisa menghindari rasa kecewa. Ada saja saatnya di mana keinginan gagal terpenuhi, mimpi tak tercapai, dan ekspektasimu akhirnya runtuh karena dipasang terlalu tinggi.
copyright.com
Saat-saat sulit yang kamu lewati sekarang menjadi semakin berat hari demi hari saat kamu terlalu sulit untuk memaafkan dan memakluminya. Dunia yang kamu lewati semakin menekanmu dan membebanimu. Sedihmu semakin terasa saat dia yang menyakitimu tidak menyadarinya. Saat mereka yang merenggut kebahagiaanmu bisa menikmati hidupnya dan kamu terjebak dalam siklus kesedihan tanpa tahu jalan keluar. Terkadang kamu terlalu limbung untuk keluar dari siklus itu, kamu tidak mengerti apa yang harus kamu lakukan atau dimana kamu menemukan jalan keluar.
copyright.com
Tapi Tenanglah. Setiap air mata yang kamu teteskan atau setiap maaf yang kamu berikan dengan ketulusan akan menghasilkan buah yang ranum, yang akan menjadikanmu bahagia di masa depan. Aku tidak tahu kapan buah ranum hasil ketulusanmu itu akan kau panen, namun pasti akan kau panen. (Bukan sebuah kalimat yang menenangkan, namun sebuah kepastian) Tetap Katakan "aku memaafkanmu kasih dan lupakan orang orang yang tidak menghargaimu dan berusahala membuka mata untuk dunia luar kamu akan bahagia...
Sebuah hubungan, diibaratkan layaknya tali.
Jika tali itu terputus, memang masih bisa diikat, tapi sudah tak lagi kuat.
Katamu, “Bertahanlah sebentar”.
Tapi… Bagaimana dengan janji yang telah disetujui kemudian kamu ingkari?
Katamu, “Ini nggak akan terjadi lagi. kita pasti lebih menghargai satu sama lain”.
Lantas… bagaimana jika itu terjadi lagi??
Bolehkah ku katakan, aku kehabisan tenaga untuk menghadapimu? Kalau tidak bisa begitu, kamu saja yang jujur padaku jika hatimu sudah tidak membutuhkan lagi dan mengharapkan yang lain. Bagiku Ini memang berat, tapi mungkin lebih ringan jika melihatmu bahagia dengan orang yang kamu harapkan.
Sekarang waktunya untuk berhenti mengharapkan yang memang sudah tak mungkin lagi. Hatimu sudah luka-luka, dan kini saatnya untuk menyembuhkannya.
*THANKS*
Halo Bos!
BalasHapusSaat Ini Permainan BandarQ dan Sakong Lagi Hoki!
Segera Bermain Skrng! Jaminan Kartu Hoki 100%
Login Site: Arena-Domino.vip